Dua petugas Satpol PP yang dianiaya pendemo pada Kamis (30/11) kini sudah boleh pulang, setelah semalam menjalani perawatan di Rumah Sakit Soewandi Surabaya.
Dari hasil pemeriksaan, AM mengalami nyeri pada kepala di bagian belakang. Sedangkan TA mengalami dislokasi pada lengan bagian kanan, dan ada retak dibagian punggung sebelah kanan.
Saat diwawancarai, AM salah satu anggota yang dikeroyok mengatakan, dirinya dan TA sudah diperbolehkan pulang. “Hari ini kami sudah boleh pulang, tetapi rekan saya TA harus kembali lagi tanggal 5 besok untuk kontrol dibagian tangannya,” kata AM, Jum’at (1/12)
Sebelumnya, Anggota tim Jolodoro Satpol PP Surabaya tersebut jadi korban kekerasan pendemo di padestrian Jalan A. Yani Surabaya. Aksi kekerasan terhadap anggota Satpol PP AM dan TA tersebut, terjadi pada Kamis (30/11). Kejadian tersebut terekam kamera dan videonya beredar luas.
Penyerangan terhadap anggota Satpol PP tersebut bermula saat anggota Satpol PP menolong warga yang hendak berangkat kerja. Petugas berniat membuka akses jalan yang ditutup oleh demonstran.
Namun naas, kedua petugas malah mendapat kejadian kurang mengenakkan. Satu petugas ditendang oleh salah satu pendemo, sedang yang satu diinjak-injak oleh pendemo yang lain.
Diakhir wawancara, AM menyampaikan rasa terima kasih kepada Kasatpol PP Surabaya, karena telah memberikan perhatian penuh kepada anggotanya. AM juga mengatakan dia bangga memiliki pemimpin seperti beliau.
“Saya bangga punya pemimpin seperti beliau. Karena beliau bisa memanusiakan anak buahnya, bisa menjadi tameng untuk anak buahnya, itu yang saya banggakan,” tutup AM.